KANCIL BERAKSI DI KEBUN PAK TANI
Oleh: Sita Syahri
Alkisah di suatu siang, nampak Kancil yang sedang berlari dengan cepat. Ia
melarikan diri setelah lolos dari terkaman Harimau. Selesai pembagian laporan
hasil belajar, Harimau mendapat marah kedua orangtuanya. Tentu saja karena
rapornya di hiasi warna merah. Harimau menganggap, semua gara-gara Kancil yang
tak mau memberinya contekan.
Setelah beberapa lama berlari, Kancil merasa sangat kelelahan dan
kelaparan. Tadinya ia ingin berjalan-jalan santai di tepi hutan, menikmati
indahnya alam. Sekaligus menyegarkan pikiran setelah berjuang menghadapi
soal-soal ujian. Gara-gara Harimau, di hari pertama liburan Kancil jadi
kelelahan.
Kancil memandang sekelilingnya. Ternyata Ia sedang melewati sebuah kebun
sayuran. Tanaman sayuran di kebun itu sangat subur. Perutnya makin keroncongan
karena lapar. Tanpa pikir panjang, Kancil pun masuk ke kebun sayuran tersebut.Namun
saat sampai di dalam kebun, ia sangat terkejut karena ada Pak Tani yang sedang
berjaga.
Kancil takut kalau sampai Pak Tani melihat kemudian menangkapnya. Dengan
cepat ia kembali ke dalam hutan. Ia berniat untuk kembali ke kebun jika hari
telah gelap.
Saat hari mulai gelap karena malam, ia datang kembali. Dilihatnya Pak Tani
keluar dari kebun sayurnya dan berjalan pulang. Sama sekali tidak menyadari
jika kebunnya sudah di masuki oleh Kancil.
Setelah Pak Tani tidak kelihatan lagi, Kancil menggali lubang seukuran
badannya di bawah pagar. Jadi dia bisa menerobos masuk ke kebun lewat lubang
itu.
Begitu berhasil masuk,
ia langsung makan dengan lahap beberapa macam sayuran, tak lupa buah
kesukaannya, mentimun muda. Selesai makan dan merasa kenyang, ia langsung
meninggalkan kebun. Ah, liburan kali ini aku bakal puas makan mentimun gratis
di kebun ini, pikir Kancil.
Keesokan harinya ia berniat untuk datang kembali lewat lubang yang Ia buat
di bawah pagar. Begitu seterusnya, hingga Pak Tani sadar, banyak tanaman di
kebunnya yang rusak. Terutama di lahan sayuran dan mentimun.
‘’Ini pasti gara-gara si Kancil. Dasar Kancil nakal, berani-beraninya masuk
dan merusak kebunku!" Seru Pak Tani Marah, "Aku pasti akan
menangkapmu!"
Akhirnya setelah memeriksa keadaan kebunnya, Pak Tani menemukan lubang di
bawah pagar, tempat si Kancil masuk ke dalam kebun. Dengan akal cerdiknya,
kemudian Pak Tani segera menggali tanah dan membuat lubang yang sama. Tepat di
samping lubang yang dibuat oleh Kancil.
Namun, Pak Tani menutup lubang buatannya dengan potongan ranting dan
dedaunan. Itu adalah perangkap untuk menangkap si Kancil yang suka mencuri
mentimun.
Dia sangat berharap malam nanti, perangkapnya dapat menjerat si Kancil.
Seperti biasa, saat
sore hari Kancil mendatangi kebun Pak Tani. Sebelum memasuki kebun ia
mengintip, untuk memastikan Pak Tani sudah pulang.Mengetahui situasi sudah
aman, Kancil langsung masuk ke dalam lubang seperti biasanya.
Namun, alangkah terkejutnya ia, karena tiba-tiba saja lubang yang
dimasukinya menjadi sangat dalam. Dia terjebak dan tidak bisa melompat keluar.
Kancil sangat
ketakutan. Ia mondar-mandir berusaha tenang dan berfikir. Mencari cara untuk
keluar dari lubang jebakan pak Tani.
Liburan kali ini kenapa banyak sekali gangguan, pikir kancil.
Namun, usahanya tak berbuah hasil. Kancil sangat berharap ada binatang lain
yang melewati lubang ini dan bisa menolongnya.
Tiba-tiba, seekor Kura-kura lewat dan melihat ke dalam lubang.
‘’Apa yang kamu lakukan di dalam lubang ini, Cil?’’ tanya Kura-kura.
‘’Aku sedang berdoa. Karena besok kiamat akan datang!’’ jawabnya sambil
terus berdoa.
Kura-kura percaya kalau besok benar-benar akan kiamat. Ia pun ingin masuk
ke dalam lubang untuk menyelamatkan diri. Kancil mengijinkannya, dengan syarat
Kura-kura harus menuruti perintah Kancil.
Kura-kura pun masuk ke lubang dan ikut berdoa seperti Kancil.Beberapa saat
kemudian, lewatlah seekor Kijang ldan melihat ke dalam lubang. Kijang pun
langsung masuk ke dalam lubang begitu mendengar cerita Kancil dan Kura-kura.
Tak lama kemudian datanglah seekor Babi hutan. Ia juga terpengaruh dengan
apa yang dikatakan oleh Kancil, bahwa besok hari kiamat. Setelah Babi hutan
masuk, datanglah Rusa. Dan di susul kemudian Harimau yang ikut masuk ke dalam
lubang. Rasa takut membuatnya lupa kalau dia marah kepada Kancil.
‘’Kita harus terus berdoa, agar besok dapat selamat," kata Kancil.
"Setuju," jawab semua hewan di dalam lubang.
Namun di suatu pagi, terciumlah bau kentut di antara mereka.
"Siapa yang kentut?’’ tanya Kancil tertawa tertahan sambil
menutup hidungnya.
Mereka pun saling pandang dan saling curiga. Kelima binatang tersebut kesal
bukan kepalang karena yang kentut ternyata si Kancil. Harimau jadi ingat lagi
rasa marahnya kepada Kancil.
"Dasar hewan kurang ajar! Menuduh hewan lain kentut tapi ternyata kau
sendiri yang kentut!" hardik Harimau.
Dasar Kancil yang cerdik. Ia langsung mendapatkan ide.
"Maafkan aku, Harimau. Tak sengaja aku kentut," ujarnya sambil
meringis.
Harimau yang marah tanpa sadar langsung mendorong Kancil hingga keluar dari
lubang.
Mengetahui dirinya terbebas dari lubang, tentu saja Kancil gembira bukan
kepalang. Inilah yang diharapkannya.
"Hore … Akhirnya aku bebas dari jebakan Pak Tani." ujarnya
senang.
“Dasar licik!” seru Kura-kura.
“Awas kau, Kancil!”teriak para hewan bersamaan.
“Maafkan aku teman-teman, apapun caranya aku harus selamat. Agar bisa
menikmati liburan yang tinggal sebentar lagi,” kata Kancil sambil berlari
cepat.
Takut salah satu dari binatang tersebut ada yang lolos dan mengejarnya. Ia
terus berlari dengan sangat cepat masuk ke hutan, pulang ke rumah dan ke
keluarganya.
----***----
Pesan moral:
1.
Jangan mengambil apapun yang bukan milik kita.
2. Jangan panik kalau ada masalah, gunakan akal
pikiran untuk menyelesaikan masalah.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat dan mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.
Salam kenal,
Hessa Kartika