Friday, January 31, 2020

BUNDA BERKISAH PART #1 : PETA LIBURAN TUPPY



"Bun, ceritain lagi!" Lula, si bungsuku dengan wajah memelas, mendekati dan menyerahkan sebuah buku padaku.

"Oke, cantik! Sini!" Aku meraih dan memangkunya.

"Ini cerita yang dibuat temen Bunda loh, Nak. Tante Nafie namanya." Aku menjelaskan sebelum mulai membacakan cerita.


PETA LIBURAN TUPPY
Oleh: Rohmatun Nafi’ah
           
            “Hore … besok libur panjang ….”
            Hari yang ditunggu-tunggu Tuppy  pun datang. Ya … dia menunggu liburan sekolah.
            Tuppy pun berlari kegirangan menghampiri Ayah dan Ibunya. Tuppy sudah tidak sabar ingin segera pergi berlibur bersama keluarga.
            “Tapi nak … maaf ternyata uang Ibu tidak cukup untuk pergi berlibur.” Sebenarnya Ibu tak tega melihat Tuppy kecewa.
            “Bagaimana kalau liburannya kita ganti dengan pesta kebun saja?” bujuk Ayah kepada Tuppy.
            “Ah … pokoknya aku tidak mau. Rencananya kan kita akan pergi liburan keliling kota… hu ... hu …” sambil menangis Tuppy pun pergi.
            Tuppy berlari keluar rumah, dia berdiri di dekat pohon kelapa. Dia merasa sedih dan kecewa karena rencana liburan keliling kota yang sudah diidam-idamkan gagal.

***


            “Sepertinya aku mendengar suara tangis, siapa ya?” Momo si Monyet mulai menghampiri Tuppy.
            “Hai Tuppy, ada gerangan apa yang membuatmu menangis sampai terisak-isak seperti itu?” Momo pun mulai menghampiri Tuppy.
            “Aku sedih, karena Ayah dan Ibuku tidak menepati janji untuk liburan keliling kota, seperti yang telah mereka janjikan kepadaku. Hu … hu … hu …”
            “Tuppy, Ayah dan Ibumu pasti punya alasan yang tepat kenapa tidak jadi liburan keliling kota, tolong berpikirlah yang jernih, itu mungkin yang terbaik untuk saat ini.” Momo mencoba menenangkan Tuppy.
            “Kamu benar Momo, mereka sedang tidak punya uang.” Tuppy pun menyadari keadaan ayah dan Ibunya.
***
            Tuppy memandang keluar jendela dengan wajah muram. Liburan tahun ini akan menjadi liburan paling membosankan bagi Tuppy. Betapa tidak, ia memiliki waktu liburan sekolah selama dua minggu. Tetapi tidak ada agenda liburan ke mana pun.
            “Hai, sudah cukup melamunnya.” Ibu membuyarkan lamunan Tuppy.
            “Ibu … aku bosan sekali. Liburan sekolah masih panjang dan aku tidak punya kegiatan apapun untuk mengisi liburan. Teman-temanku pasti sudah pada berlibur bersama keluarganya.” Keluh Tuppy.
            Ibu sibuk menghidangkan makanan di atas meja. Terlihat ada buah pepaya hasil panen di kebun belakang kesukaan Tuppy, dan es kelapa muda tampak begitu segar. Ibu pun memanggil Tuppy untuk makan bersama.
            “Tuppy, biasanya kamu lahap kalau ada buah pepaya, kamu masih marah sama Ayah dan Ibu, nak?” tanya Ibu.
            “Tuppy masih kenyang, lagi malas makan.” Sepertinya Tuppy masih sedih.
            Tiba-tiba Ayah Tuppy datang membawa kabar gembira. Ayah pun menghampiri Tuppy, dengan memberikan selembar kertas coklat.
            “Lihat Tuppy, coba tebak apa ini…” kata Ayah.
            “Wow … Peta Liburan …!” Tuppy melompat kegirangan.
            Ayah membuat Peta Liburan keliling hutan, untuk menebus kekecewaan Tuppy. Pada Peta Liburan tersebut sudah ada denah lokasi wisata yang akan di kunjungi. Perlengkapan yang dibutuhkan selama liburan pun mulai disiapkan Ibu.
            “Semoga Tuppy senang dengan rencana Ayah ya  Bu .…” Ucap Ayah pada Ibu.
“Tenang Ayah, Tuppy pasti menikmati liburan kali ini. Ibu akan menyiapkan bekal untuk di bawa nanti, supaya lebih hemat.” Ibu pun bergegas ke dapur.

***
Suatu pagi yang cerah. Matahari mulai menyinari seluruh permukaan bumi. Tuppy menghirup udara segar pagi hari melalui lubang hidungnya, sungguh nikmat sekali udara pagi hari ini. Tuppy menikmati dari jendela kamarnya. Tidak lama kemudian, Ibu memanggil Tuppy untuk segera bergegas keluar.
 “Ayo Tuppy keluarlah, kita siap-siap berangkat.” Teriak Ibu dari luar.
“Oke Bu, Tuppy segera keluar …” Tuppy memakai tas ranselnya tak lupa membawa selembar kertas Peta Liburannya.
Tuppy akhirnya berlibur juga bersama keluarga. Mereka akan menyusuri hutan pinus, di sebelah hutan terdapat danau dengan pemandangan indah. Pasti menyenangkan.
“Ayo Ayah, kita bersenang-senang.” Tuppy meloncat dengan sangat gembira dari satu pohon pinus ke pohon pinus yang lainnya.
Tuppy bermain lempar bola dengan Ayahnya. Tuppy melempar bola tersebut ke pohon pinus hingga memantul kembali ke arahnya. Ayah pun mencoba menangkapnya, namun tidak berhasil. Ibu merasa senang melihat Tuppy ceria kembali.
Mereka pun melanjutkan perjalanan menyusuri hutan pinus sesuai petunjuk peta. Di tengah perjalanan ternyata ada sebuah danau yang harus mereka lewati.
“Awas Tuppy, ada buaya …” teriak ayah seketika menghentikan langkah Tuppy.
Tuppy yang tadinya berani, menjadi ketakutan melihat buaya di pinggir danau. Sepertinya dia lagi tertidur. Warnanya hijau hampir menyerupai warna danau.
“Hai Tuppy, sedang apa kamu di sini?” Momo tiba-tiba datang dari balik pohon dengan memegang pisang. Ia kemudian menghampiri Tuppy dan keluarganya.
“Momo … aku sedang liburan bersama keluargaku, namun saat mau menyebrang danau ada seekor buaya. Aku takut …” Tuppy merasa ketakutan.
“Oh, itu temanku si Crocy dia buaya yang baik. Katakan saja kalau mau menyebrang, dia pasti akan membantumu.” Tuppy kemudian menghampiri Crocy untuk meminta bantuan.
“Hai Tuppy, naiklah kepunggungku. Aku akan membantumu naik perahu menyebrang danau.” Crocy pun memberikan bantuan kepada Tuppy dan keluarganya.
“Selamat bersenang-senang ya Tuppy.” Teriak Momo dan Crocy.
“Terima kasih teman-teman.” Tuppy merasa bersyukur mempunyai teman-teman yang baik hati.
***

Sesampainya di daratan, Tuppy merasa lapar. Ibu mulai mengeluarkan bekal yang dibawa. Mereka makan siang bersama sambil menikmati indahnya pemandangan di sekitar danau. Tuppy lahap sekali menyantap bekal makanan dari Ibu.  Kacang pun habis dimakannya.
“Wah liburan kali ini seru sekali … Tuppy senang. Terima kasih Ayah sudah mengajak berlibur.” Kebahagiaan Tuppy terpancar dari senyum di wajahnya.
Hari sudah semakin sore. Mereka pun bergegas kembali menuju rumah. Tuppy akhirnya sadar. Ternyata liburan tidak perlu ke suatu tempat yang mahal, yang terpenting adalah kebersamaan bersama keluarga tercinta. Ayah dan Ibu Tuppy selalu mengajarinya untuk selalu bersyukur kepada Tuhan.
***



Read aload bukanlah hal baru. Bahkan manfaatnya luarbiasa. Mendongeng tanpa perlu membuat sebuah dongeng, dengan membacakan karya oranglain di hadapan anak-anak. Sesimpel itu!





#sumber cerita : Buku Antologi Cerita Anak "Fabel Liburan Sekolah" - Pejuang Literasi, 2019.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat dan mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.


Salam kenal,


Hessa Kartika