Sterofom bergambar yang dibawa Shahia dan Lula dari aksi mewarnai di mall beberapa bulan lalu nampak sudah lusuh.
Fungsinya sudah nyaris tidak ada. Bahkan dari segi estetika pun sudah tidak ada. Beberapa bagian nampak robek.
Aku meminta izin Shahia dan Lula untuk memanfaatkan sterofom itu.
"Kita bikin sesuatu yuk dari ini. Udah jelek, tapi dibuang masih eman juga. Dibikin apa ya enaknya?"
"Hmm ... dibikin apa ya ... dibuat nempel-nempel aja Bun. Kaya yang dulu punya Bunda, tapi sekarang udah patah, lalu dibuang Bunda." Shahia memberi usulan.
"Oh iya juga ya ..., tapi ini bagian pinggirnya harus dipotong nih, karena udah enggak rapi .. eh, tapi di sebelah sini kalau dipotong nanti bisa jadi patah, dan malah jadi rusak semua." Aku mencoba menganalisa bentuk sterofom itu.
"Dilapisin apa gitu, Bun." Shahia kembali memberikan usulan.
"Oh iya, kita lapisin kertas manila aja. Ini kan ada dua, satu nanti dipakai Shahia, satunya dipakai Kak Aksan ya!"
"Lha Lula mana? Ini kan punya Lula!" si bungsuku protes.
"Lula kan belum punya PR dari sekolah. Belum bisa nulis, belum bisa baca. Nah, ini pinjemin ke Kakak dulu ya, biar dipakai Kakak untuk nempelin tugas, jadwal harian, dan lain-lain." Aku mencoba memberinya pengertian. Lula pun dengan wajah manyunnya, akhirnya setuju.
"Nah, kalau gitu, kita beli kertasnya dulu yuk untuk melapisi." Aku mengajak anak-anak ke toko alat tulis.
Shahia memilih warna pink, sedangkan Aksan yang tadinya ingin biru, karena kosong, dia pun memilih warna kuning.
Sesampainya di rumah, Aksan dan Shahia mulai "bertindak". Mereka menyiapkan gunting, isolasi dan double tip untuk mulai melapisi sterofom dengan kertas warna yang sudah kami beli.
Dalam waktu singkat, sterofom itu sudah nampak lebih enak dilihat. Shahia dan Aksan menempelkannya di samping rak buku. Mereka menempelkan tugas harian di sterofom masing-masing.
Alhamdulillah, anak-anak belajar lebih banyak memanfaatkan barang bekas.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat dan mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.
Salam kenal,
Hessa Kartika