Mengisi liburan anak-anak di rumah memang harus memenuhi otak dengan ide-ide kreatif. Melibatkan anak-anak dalam permainan tentunya membutuhkan persiapan. Supaya mereka enggak bosan karena aku belum ada plan untuk menghabiskan masa liburan ke tempat tertentu.
Melihat anak-anak mulai asik dan akrab dengan buku, membuatku sedikit tenang. Meski pun harus lebih bertenaga karena Lula sedang doyan banget mendengar emaknya "Read Aload". Menjadi hal yang mengharukan buatku, saat anak-anak begitu menikmati buku-buku yang di dalamnya juga ada tulisanku.
"Bun, bacain ini!" Lula mulai memilih buku. Kali ini tidak bergambar, Kisah Sahabat Rosulullah.
"Kenapa pilih ini?" tanyaku.
"Gak pa pa," jawabnya polos dan selalu sukses membuatku gemas.
Oke! Emak mulai membaca nyaring dengan berbagai ekspresi! Aksan dan Shahia pun akan ikut larut biasanya kalau sudah seperti ini.
Beberapa saat, terbersit ide, mengenalkan Rosul kepada ketiganya dengan cara yang asik.
Keteladanan Rasulullah Saw dalam mendidik anak tentunya harus kita ikuti. Tidak sampai di situ, keteladanan Rasulullah yang berada di setiap lini kehidupan harus juga ditanamkan pada diri anak-anak.
Tidak bisa dinafikan, mendidik anak untuk meneladani Rasulullah itu bukan hal yang mudah. Sebab sejatinya, kerikil selalu menghadang di setiap jalan kebaikan. Ini sudah menjadi sunatullah. Biarpun demikian, tidak pantas pula bagi kita, para orangtua untuk kemudian memilih berhenti. Seberat apa pun tantangan, tak ada yang lebih mulia selain dengan melawannya.
Tidak terkecuali dalam memperkenalkan dan membiasakan anak dengan sifat-sifat keteladanan Rasulullah Saw. Semakin dini anak mengenal keteladanan panutannya ini, insyaAllah, semakin terbiasa pula keteladanan tersebut melekat di kehidupannya.
Memperkenalkan sekaligus membiasakan keteladan Rasulullah Saw pada anak itu memang ada banyak sekali caranya. Tidak hanya di sekolah, tidak hanya di TPQ atau pun di waktu-waktu tertentu, mengajarkan anak untuk meneladani sifat-sifat mulia nabi Muhammad Saw itu bisa dilakukan kapan saja, termasuk di rumah. Dengan media apa saja, termasuk dengan bermain.
"Kita bikin permainan yuk!" Aku mulai menarik perhatian mereka.
"Mainan apa, Bun?" Shahia cepat merespon.
"Mengenal Rosul, Yuk!"
Aku belum ada ide apapun sebenarnya, namun aku membuat anak-anakku bertanya dan kemudian aku membebaskan mereka untuk mencari jawabannya sendiri.
"Mau tahu apa aja tentang Rosul?" tanyaku.
"Hmm ... apa ya? Kisah masa kecil Rosul, Bun!" Shahia menjawab.
"Nama istri, anak-anak Rosul, Bun!" Kak Aksan ikut menjawab.
"Apalagi? Hmm ... gimana kalau kita cari tahu juga tentang Isra Mi'raj? Dan juga beberapa perang yang dipimpin oleh Rosul?"
"Wah, iya Bun ... biar seru!" Shahia setuju, Aksan menganggukkan kepala.
Si bungsu Lula hanya melihat kami bertiga dengan bingung, namun dia tetap tersenyum-senyum.
Aku mulai mencari kertas, kemudian menuliskan beberapa pertanyaan sesuai dengan usulan mereka. Kupotong, lalu kutempelkan di selembar kertas berwarna kuning. Aku berikan Kak Aksan paper stick berwarna hijau.
"Nih, Kak, tulis jawabannya di sini, lalu nanti tempelin di kertas kuning ini. Di bawah pertanyaan yang sudah Bunda tulis ya!" Aku menjelaskan aturan mainnya.
"Jawabannya kalau belum tahu gimana, Bun?"
"Cari dong! Bisa dari buku, atau ... ini! Pakai deh laptop Bunda. Googling boleh! Daaaaaan .... harus kerjasama dengan Shahia ya!" Aku memberikan beberapa tips agar mereka bisa menjawab beberapa pertanyaanku.
"Hadiahnya apa, Bun?" tanya Shahia. Dasar anak visual, hadiah melulu! wkwkwkwkwk ...
Aku mengernyitkan dahi sejenak, "Gimana kalau makan bakso?"
"Yeeeaaaiii!!! Okeeee!!" soraknya girang.
Fix, mereka mulai sibuk beraksi. Aksan membagi pertanyaan dengan adiknya. Dia meminta Shahia mencari jawaban dengan mencarinya di buku. Beberapa buku yang berkaitan dengan kisah Rosulullah mulai dibaca Shahia. Aksan sibuk mencari di internet.
Satu per satu jawaban sepertinya sudah mereka dapatkan. Aksan sibuk menulis di kertas-kertas hijau yang kuberikan padanya, lalu menempelnya di kertas kuning yang berisi pertanyaan.
Alhamdulillah, beberapa pertanyaan sederhana terjawab, pastinya benar semua kan ya ... karena mereka mencari di sumber-sumber literasi yang terpercaya.
Aku mulai menjelaskan maksud permainan tersebut. Mulai dari supaya lebih mengenal Rosul, sehingga dengan lebih kenal, maka lebih mencintai Rosul. Serta aku juga menyampaikan bahwa untuk mencari data dari segala sesuatu, kita bisa mencari di buku-buku maupun lewat internet sebagai sumber informasi. Meski harus tetap berhati-hati, karena banyak berita hoax yang mengelilingi kita saat ini.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat dan mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.
Salam kenal,
Hessa Kartika