"Bun, boleh beli es krim hari ini?" Mata yang penuh harap itu menatapku.
"Hmmm ... katanya sisa jatah jajan minggu ini mau ditabung, kok malah mau beli es krim lagi sih. Emang gak bosen apa? Kemaren es krim, hari ini es krim lagi. Nanti mabok es krim loh. Setiap hari kok es krim melulu!" Aku sedikit keberatan.
"Bunda, Shahia itu pengen beli es krim yang rasa lain dari kemaren. Kemaren itu rasa durian, hari ini Shahia kepengen coba yang rasa semangka."
"Emangnya, kenapa harus cobain semua rasa?"
"Bunda, Shahia itu kan kepengen punya toko. Nanti tokonya Shahia juga jualan es krim. Biar Shahia tau, rasa es krim apa aja yang rasanya enak. Nanti Shahia jual di tokonya Shahia es krim yang rasanya enak, jadinya ya Shahia harus cobain semua rasa es krim dulu kan. Biar tau rasa apa aja yang enak." Dia mulai memaparkan alasannya.
Gadis kecil ini makin lama kuamati, otak bisnis melulu, batinku.
Aku sebenarnya terkekeh sekaligus kagum dengan pemikirannya. Bermimpi menjadi pengusaha adalah hal baik. Selain bisa membuat orang menjadi kaya, bisnis juga bisa membuka lapangan pekerjaan. Akan tetapi menjadi pengusaha memang tidak mudah. Namun, aku tetap merasa agak tercerahkan.
Sepertinya Bunda sudah menemukan gunungmu, Nak. Semoga kesimpulan Bunda benar, hatiku berkata dengan girangnya.
***
Bersumber dari artikel yang aku baca tentang ciri-ciri seseorang berjiwa bisnis (www.liputan6.com), aku mulai mengamati Shahia lebih detail.
1. Berani ambil risiko
Ciri-ciri pertama calon pengusaha sukses adalah sifat berani ambil risiko. Risiko memang selalu ada dalam kehidupan, terlebih di dunia bisnis.
Namun, mengambil risiko yang dimaksud bukanlah melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang dan perhitungan matang. Risiko dilihat sebagai peluang keberhasilan bagi pengusaha sukses.
Shahia adalah tipe anak yang berani mengambil risiko, misalnya saja dia punya keinginan untuk bermain sebelum tugas hariannya selesai. Dia paham betul bahwa risikonya adalah dia akan tidur lebih malam, karena setelah pulang dari bermain, dia harus tetap melipat baju-baju yang sudah aku cuci. Dan itu tetap dia kerjakan tanpa keluhan.
2. Tidak tertutup
Sifat terbuka adalah sifat yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha. Mengapa demikian? Karena sifat yang mau menerima saran dan kritik dari orang lain akan memberikan kemajuan diri untuk membangun usaha.
Untuk itu, orang-orang yang berjiwa pebisnis tidak pernah berpikir kritik dan saran orang lain tidak penting. Sebab, saran dan kritik orang lain bisa menjadi masukan berharga bagi pengembangan bisnis.
Shahia saat diberi nasehat, dia cenderung bisa menerima. Dibanding kakaknya, Aksan. Shahia tipe anak yang lebih terbuka dan saat diberi saran, misalnya saat dia sedang menggambar, lalu aku tiba-tiba menyarankan ditambah gambar lain, Shahia berpikir sejenak, dan ketika dia merasa saranku akan membuat gambarnya lebih bagus, maka dia akan turuti.
Berbeda memang dengan kakaknya, di usia yang sama, dulu Aksan jarang bisa menerima saranku saat sedang mengerjakan sesuatu. Bikin PR aja misalnya dikasih masukan cara yang simpel, dia kekeh menggunakan caranya sendiri. Bukan bermaksud membandingkan, akan tetapi memang benar, bahwa semua anak itu unik. Mereka punya keistimewaan masing-masing.
3. Pintar menganalisis
Seorang pengusaha sukses biasanya merupakan seseorang yang dapat membaca situasi dan mengambil keuntungan dari situasi itu. Pengusaha sukses bisa melihat peluang bisnis besar bahkan dalam belitan masalah sekalipun.
Saat menghadapi masalah, pengusaha sukses mampu menganalisa akar masalah dan menghadirkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Aku melihat Shahia dalam hal menganalisa ini juga memiliki potensi. Contohnya obrolan es krim tadi. Membuatku terkekeh, akan tetapi sepertinya dia memang sedang melakukan analisa rasa es krim mana yang enak -menurutnya- sehingga dia akan jual nantinya di tokonya, yang entah kapan akan mulai ia buka, wkwkwkkwkwk.
4. Mudah beradaptasi
Ketika terjadi suatu masalah yang tidak diinginkan, entah itu terkait iklim bisnis atau yang lainnya. Seseorang yang berjiwa bisnis akan selalu bisa beradaptasi dengan keadaan yang ada dan merubahnya menjadi keuntungan.
Kemampuan adaptasi tersebut harus dimiliki, karena dunia bisnis yang terkenal dinamis dan serba cepat.
Jangan tanya tentang adaptasi kepada Shahia. Si tengahku ini, paling mudah bergaul dengan siapa saja. Di lingkungan baru pun, misalnya dia ikut saat aku menghadiri taklim atau acara-acara seminar, dengan mudahnya dia akan beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Dia tidak rewel.
Bahkan pernah waktu kami sedang di Jakarta, Shahia ikut denganku silaturahmi dengan beberapa teman di ibukota. Kami pulang pergi dari Tangerang - Bekasi dengan menggunakan transportasi umum, KRL. Karena diriku belum hafal betul jurusan dan berhenti di stasiun mana saja, aku ternyata salah naik. Kejadian itu kontan aja lucu sekaligus melelahkan. Namun nyatanya, Shahia tetap ceria sedangkan Kak Aksan sudah pasang tampang cemberut.
5. Berpikir beda
Apabila ingin meraih sukses sebagai pengusaha maka seseorang perlu berpikir di luar kebiasaan. Pengusaha sukses biasanya mempunyai cara berpikir yang berbeda daripada orang kebanyakan.
Meskipun, perbedaan cara berpikir tersebut nantinya mendapat cibiran dari berbagai kalangan bahkan keluarga sekalipun.
Pemikiran yang berbeda ini mungkin belum begitu nampak pada Shahia. Namun keberaniannya untuk tampil beda memang sudah muncul. Shahia tipe anak yang semaunya dalam berpenampilan, dia gak malu walaupun warna gamis dan kerudungnya itu gak match. Atau kadang memakai rok, kaos lalu masih pula berjaket dan kerudung dengan corak dan warna yang campur aduk. Kadang ngeliatnya aja udah males, apalagi jalan bareng dengan Shahia yang berdandan gak karuan, tapi benar-benar dia cuek dan selalu merasa nyaman-nyaman saja dengan style-nya yang menurutku, acak-acakan.
6. Hitungan jitu
Sebagai seorang pengusaha, maka melakukan analisa dan memiliki perhitungan yang matang adalah keharusan. Jadi, butuh pembiasaan diri untuk memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi dengan matang, mempersiapkan rencana yang jelas dari analisa dan perhitungan yang dilakukan tersebut dan mencoba melakukan.
Untuk saat ini, Shahia belum sampai pada level ini. Semoga nanti seiring bergulirnya waktu, dia tumbuh menjadi lebih matang dalam perhitungan yang erat kaitannya dengan analisa.
7. Tidak takut gagal
Tidak pernah ada seorang pengusaha sukses di dunia ini yang langsung menuai kesuksesan pada langkah pertama. Semuanya pasti pernah mengalami kegagalan terlebih dahulu bahkan kerugian berkali lipat sekalipun.
Akan tetapi, semua kegagalan tersebut tidak dilihat sebagai hambatan yang menghentikan mereka untuk meraih tujuan. Justru kegagalan tersebut menjadi pemicu untuk lebih bekerja keras dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada.
Sikap pantang menyerah dan tidak takut untuk gagal ini pulalah yang sedang aku tumbuh suburkan pada ketiga anakku, bukan hanya Shahia saja, melainkan juga Kak Aksan dan Lula.
Kenapa?
Karena menurutku, karakter pantang menyerah dan tidak takut gagal, terus mencoba, ini adalah bagian penting yang paling mendasar dari semua bidang.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat dan mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.
Salam kenal,
Hessa Kartika