Bicara tentang kemandirian anak, kita tentu ingin tahu “Ciri-ciri Kemandirian”. Dengan mengetahui, kita dapat memastikan tujuan kemandirian yang akan dicapai. Apakah sudah tepat jika dinyatakan mandiri?
Beberapa ahli mengemukankan pendapatnya tentang ciri-ciri kemandirian. Pendapat-pendapat para ahli, seperti Gilmore dalam Chabib Thoha, Lindzey & Ritter, Hasan Basri, Antonius, mengutip hal-hal berikut ini dalam ciri-ciri kemandirian:
- Ada rasa tanggung jawab
- Mampu bekerja sendiri secara mandiri (jarang meminta pertolongan orang lain)
- Memiliki sikap kreatif,
- Punya insiatif,
- Menguasai ketrampilan dan keahlian yang sesuai dengan bidang pelatihan
- Menghargai waktu
- Punya rasa aman jika memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain
- Telah menyelesaikan pembicaraan
- Mampu menimbang dengan baik masalah yang diselesaikan oleh intelegen
- Puas dengan pekerjaan yang dipindahkan.
- Punya percaya diri
- Dapat melayani diri sendiri, khusus untuk hal-hal pribadi
Ciri-ciri yang diambil oleh para ahli melalui penelitian bermasyarakat dan istiadat masyarakat melalui penelitian.
Tak ayal, aku pun langsung mengecek 12 point tersebut, apakah sudah terpenuhi pada sosok sulungku, Aksan, yang menginjak usia pra-remaja. Alhamdulillah,sebagian besar sudah terbangun menjadi kebiasaan Aksan. Mengupayakan tetap selaras antara mendidik kemandirian dan melaksanakan apa yang diajarkan oleh agama adalah suatu keharusan.
Alhamdulillah, DIA mudahkan Aksan untuk memahami dan meneladai apa yang dilakukan oleh Rosulullah dalam keseharian beliau. Aksan sudah memiliki inisiatif, membuatkan susu botol untuk adik bungsunya saat aku sedang sibuk berkutat dengan urusan domestik lainnya.
Hanya bertanya berapa takaran sendok susu yang dituang ke botol, kemudian pertanyaan seputar perpaduan seberapa banyak air biasa dan air panas dari termos, Aksan sudah bisa menyediakan apa yang dibutuhkan adiknya. MasyaAllah ....
Alhamdulillah, DIA mudahkan Aksan untuk memahami dan meneladai apa yang dilakukan oleh Rosulullah dalam keseharian beliau. Aksan sudah memiliki inisiatif, membuatkan susu botol untuk adik bungsunya saat aku sedang sibuk berkutat dengan urusan domestik lainnya.
Hanya bertanya berapa takaran sendok susu yang dituang ke botol, kemudian pertanyaan seputar perpaduan seberapa banyak air biasa dan air panas dari termos, Aksan sudah bisa menyediakan apa yang dibutuhkan adiknya. MasyaAllah ....
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat dan mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.
Salam kenal,
Hessa Kartika