Tuesday, February 1, 2022

JIKA ITU TERJADI, MAKA ....

February 01, 2022 2 Comments

 



Setiap pilihan, melahirkan konsekuensi.

Sahabat, semua pilihan selalu ada konsekuensi yang mengikuti. Konsekuensi merupakan wujud tanggungjawab kita pada pilihan. Sehingga kita harus selalu bersiap diri setelah mengambil keputusan terhadap pilihan. Begitu pula ketika memilih menjadi seorang penulis, khususnya blogger. 

Ada saja kasus yang dihadapi oleh seorang blogger, dan bagaimana menyikapinya? Jika itu terjadi, maka ....

#1. Ketika Nulis di Blog Panjang, Ada yang Nyinyir

Setiap blogger memiliki gaya nulis sendiri-sendiri. Tak ubahnya penulis buku, mereka punya gaya masing-masing dalam menyampaikan ide, gagasan, pendapat dan sebagainya dalam bentuk tulisan. Kalau aku nulis panjang di blog, lalu ada yang kasih komentar bernada nyinyir, menganggap sampah karena terlalu panjang, atau mungkin berpendapat bisa jadi dua judul dan sebagainya, ya senyumin aja. 

Anggap aja, dia blogger juga dengan gaya nulis beda ama kita. Dan komentarnya yang mampir di blog kita, anggap saja dia sedang menggunakan haknya. Ini kan negara demokrasi, bebas berpendapat. Fokus saja dengan niat nulisnya untuk apa. Kalau aku sih, yang penting Allah ridho. Selama yang kutulis tidak melanggar norma, terutama norma agama, melaju saja terus. 

#2. Ketika Tiba-tiba Ada yang Kontra dengan Tulisan Kita

Bisa jadi juga, suatu saat, nulis pendapat di blog lalu ada yang tidak sepaham. Komplain pun melayang. Kita dihubungi oleh beberapa orang yang kontra dengan tulisan kita. Sahabat akan bersikap bagaimana?
Kalau aku sih ya, balik lagi, kasih senyum aja. 

Semua orang bebas punya pendapat. Beri tanggapan tetap dengan ucapan terimakasih. Karena bagaimana pun, dia juga berjasa pada kita. Dia baca apa yang kita tulis, kemudian dia memberikan tanggapannya. Artinya, dia memperhatikan apa yang kita sampaikan. Jika terjadi miss, dan ada kesempatan untuk klarifikasi, maka selesaikan dengan baik-baik. Bisa jadi, yang persepsi dia berbeda dengan maksud tulisan kita, karena dia tidak penuh menangkap pesan moral maupun informasi dalam tulisan kita tersebut.

Terus jaga positive feeling dan positive thingking saja, karena Allah juga sesuai dengan prasangka hamba-Nya. 


#3. Saat Berada di Komunitas

Manusia fitrahnya adalah makhluk sosial. Ciri utamanya adalah berkelompok, berorganisasi dan atau berkomunitas. Tentunya, ketika berada di dalam komunitas, kita juga enggak bisa berpangku tangan, harus take and give. 

Jujurly, saat berada di dalam komunitas dan diriku belum bisa memberikan kontribusi, itu rasanya malu sekali! Inti berkomunitas bagiku sesungguhnya bukan tentang "apa yang aku dapatkan dengan gabung di sebuah komunitas", melainkan aku selalu bertanya pada diriku tentang "kelak, apa yang bisa aku berikan untuk komunitas". 

Ditunjuk sebagai PJ Challenge atau Event, Moderator atau bahkan Narasumber Materi saat komunitas mengadakan kegiatan baik daring maupun luring adalah kesempatan bagiku untuk "berkontribusi". Jika memang secara waktu dan ilmu diriku merasa mampu, serta restu suami kukantongi, maka bagiku hal tersebut adalah bagian dari cara Allah memberiku rezeki. 

Bukankah kesempatan untuk berbuat baik juga sebuah rezeki?

Namun, dalam komunitas, biasanya juga tak semulus kulit bayi. Ada kalanya beberapa anggota berbeda pandangan, terjadi perdebatan tentang hal-hal yang sensitif bagi sebagian besar orang, misalnya tentang politik atau pandangan religi. Jika memang hal tersebut harus aku alami, mungkin aku memilih menyimak dulu dengan seksama. Berusaha menengahi terkesan klise dan sok jadi pahlawan kan ya? 

Bersikap netral, tidak memihak mana pun, dan tetap menghargai perbedaan. Sikap awal seperti inilah yang kupilih. Setelah kondisi lebih "adem", aku akan meminta izin untuk bersuara, berusaha mendamaikan kedua pihak, dan membuat kesepakatan baru di komunitas tersebut, untuk tidak membahas hal-hal sensitif yang berbau SARA. 


#4. Tawaran Pekerjaan

Menjadi blogger, kemudian dilamar oleh klien adalah sebuah prestasi tersendiri. Namun, beberapa kasus juga bisa saja terjadi, misalnya jika ternyata tulisan yang diminta klien tidak cocok dengan idealisme. 

Buatku sih, jika tidak melanggar hal-hal prinsip dalam syariat Islam, masih bisa aku pertimbangkan. Namun, jika sudah berseberangan dengan syariat, meskipun mungkin tawaran fee-nya menggiurkan, lebih baik aku tolak. 

Nulis itu kan pakai hati. Kalau di hati sudah tidak nyaman, kualitas tulisan kita tentunya menjadi kurang renyah juga. 

Atau bisa jadi kasus berikutnya. Tulisan yang diminta klien tidak ada masalah dengan hati nurani kita, akan tetapi tawaran harga terlalu rendah, tidak sesuai standart. Bagaimana sebaiknya menyikapinya?

Bagiku, ada dua kemungkinan klien memberikan tawaran harga di bawah standart. Pertama, dia memang belum tahu standart fee blogger. Atau yang kedua, anggaran yang dia punya memang kecil.

Allah sudah menjamin rezeki semua hamba-Nya, bahkan semut yang kecil sekali pun tidak luput dari rahmat-Nya yang Mahaluas. Jika memang klien memberikan tawaran harga di bawah standart, hal pertama yang kulakukan sih memberikan penjelasan dengan bahasa yang sopan bahwa yang dia tawarkan di bawah standart. Bisa jadi klien memang belum tahu tentang fee blogger. 

Kemudian, aku akan jelaskan juga bahwa meskipun di bawah standart diriku insyaAllah tetap menerima tawaran tersebut. Jika memang tulisanku bisa bermanfaat, bukankah berkahnya akan kembali padaku? Rezeki bukan dari klien, melainkan kuasa Allah SWT.  Dan mendapatkan kesempatan menjadi wasilah bagi orang lain untuk membantunya, berarti kita adalah orang yang masuk dalam doanya. 


Sahabat.setiap orang memiliki sikap dan cara masing-masing dalam menyelesaikan kasus atau masalah dalam hidupnya. Tak terkecuali dalam menyikapi kemungkinan seperti di atas bagi seorang blogger. Kamu pun boleh beda pendapat denganku kok!  

ALASAN NULIS BLOG

February 01, 2022 0 Comments

 

kenapa ngeblog

Setiap orang pasti memiliki alasan masing-masing, ketika diberi pertanyaan "Kenapa sih kamu ngeblog?". YESS! Tentunya setiap penulis ataupun blogger punya tujuannya masing-masing. Pun, diriku yang masih cupu di dunia per-blog-an. Nyatanya ratusan antologi dan buku tunggal tetap saja belum cukup bagiku untuk menampung hasrat nulis. 

Ngeblog, terasa sangat berbeda dengan menulis kisah inspiratif untuk naskah buku, cerpen pada genre fiksi, apalagi cerita anak. Ngeblog, mengharuskan diri ini belajar mengenal banyak istilah yang sebelumnya tidak terlalu kupahami. Ngeblog, nyatanya juga sangat membantuku belajar lebih banyak tentang "bagaimana nulis artikel". Kalau biasanya diriku terasa begitu ringan menulis cerita fiksi atau kisah faksi, ngeblog sangat mendobrak semangat belajar untuk nulis artikel menjadi lebih yummy. 

Sahabat, beberapa alasanku nulis blog sebenarnya juga enggak terlalu beda jauh dengan yang lainnya. Bukan berarti enggak kreatif, melainkan memang benar-benar beberapa alasan blogger itu hampir sama. 

1. Menumpahkan Rasa
 
Ngeblog, bagiku sebagai salah satu cara menumpahkan rasa, yang pasti sih ya rasa-rasa positif. Blog bukan tempat sampah yang menampung hal-hal enggak penting. Blog, tetap jadi salah satu wadah berfaedah, tumpahan rasa yang berhikmah ya Sahabat! Bahasa kerennya sih, Jurnal Pribadi. 

2. Menyampaikan Informasi 

"Sampaikan walau hanya satu ayat."

Begitu pesan Baginda Rosulullah kepada umatnya. sebagai salah satu fans berat beliau, sudah selayaknya diriku juga mengikuti arahan dan nasehat beliau. Menulis di blog bisa menjadi salah satu caraku untuk menyampaikan informasi baik.

 Menyampaikan ayat ditafsirkan bukan hanya ayat-ayat dalam kitab suci Al Quran, melainkan juga ayat-ayat kehidupan, yang sarat makna. 


3. Berbagi Pengalaman

     

    "Semua murid, semua guru."

Siapa pun bisa menjadi Guru untuk kita, demikian pula, kita tak jarang menjadi Guru bagi oranglain baik itu disadari atau pun tidak disadari. Nulis Blog, bisa menjadi sarana aku berbagi pengalaman, tanpa punya maksud menggurui oranglain. 


4. Memicu Adrenalin untuk Belajar dan Membaca

Modal utama nulis adalah "belajar dan membaca". Racikan tulisan yang kriuk dibaca itu 3:1, yaitu

baca

baca

baca

baru nulis

Sehingga, dengan aktif nulis blog, tentunya membuat diriku terpacu untuk terus belajar dan membaca. 


5. Menjalin Networking

Menulis di blog bisa jadi wasilah memperluas jejaring silaturahmi. Bukan hanya kepada pembaca blog, tetapi juga sesama blogger. 


Beberapa blog yang bisa jadi inspirasi antara lain:

https://www.travelerien.com/

https://asyari.id/

https://www.blogdokter.net/

https://www.rindangyuliani.com/

https://www.maritaningtyas.com/

https://www.celotehdinihari.com/

https://www.irisansenja.com/

https://www.dewirieka.com/

https://www.uniekkaswarganti.com/

https://www.nyipenengah.com/


Sahabat. menjadi blogger tentunya juga harus bisa manajemen waktu dengan baik. Emak dengan banyak buntut ini juga pasti harus bener-bener atur waktu, jadi ibu dan istri. Berikut trik manajemen waktu ala Hessa Kartika.

#1. Niatkan Ngeblog untuk Cari Ridho Allah

Sebaik-baik niat adalah niat karena Allah, ngeblog pun demikian. Saat ngeblog sudah diniatkan karena Allah, insyaAllah DIA akan mudahkan kita juga dalam mengatur waktu.

#2. Minta Restu Suami

Bagaimana pun, menjadi istri tugas utamanya adalah melayani suami. Ridhoya suami menjadi hal utama setelah menikah. Yess, kalau suamai ridho, atur waktu pun menjadi lebih leluasa. 

#3. Penuhi Kebutuhan Anak-anak

Allah jadi yang pertama, suami kemudian dan berikutnya adalah anak. Mengkondisikan anak-anak adalah tugas penting seorang ibu. Ibu adalah madrasah utama bagi mereka. Jangan sampai kesibukan ngeblog justru melalaikan amanah tersebut. 

Setelah anak-anak terpenuhi kebutuhannya, ngeblog menjadi lebih nyaman. 

Jadi, biasanya diriku akan lebih longgar di sela-sela jam kerja atau malam hari. Paling penting adalah tetap mengatur pola istirahat ya, Sahabat!

Nah, Sahabat kira-kira itulah alasanku ngeblog, beberapa blog insipirasi serta trik mengatur waktu, selain tetap menekuni penulisan buku, pelatihan dan juga aktif berkegiatan di bidang sosial kemanusiaan. Kalau kamu bagaimana?